Salah satu sekolah di kabupaten Ponorogo diketahui meminta sumbangan yang membuat wali murid ngelus dada(IG/ infoponorogo) |
SwaraWarta.co.id – Salah satu sekolah tingkat menengah pertama di kabupaten Ponorogo diketahui minta sumbangan cukup tinggi.
SMP tersebut meminta sumbangan untuk membeli komputer, alat musik dan mobil operasional sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Uang sumbangan yang diminta oleh pihak sekolahan mulai dari Rp 1,5 juta, 1,6 juta hingga 1,7 juta.
Kepala sekolah sendiri mengaku bahwa sumbangan tersebut memberatkan wali murid.
Permintaan sumbangan itu sebenarnya diteliti oleh APH dan ditujukan untuk kepentingan sekolah maupun siswa.
Dalam mengambil keputusan itu hasil kebijakan komite dan kepala sekolah. Keputusan ini telah melalui proses panjang.
Menurut kepala sekolah tersebut, selebaran sumbangan yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan mutu sekolah.
Pihaknya juga menampik bahwa penetapan sumbangan tersebut merupakan bagian dari pungli.
Wali murid juga bebas memberikan sumbangan secara sukarela baik yang kecil hingga nominal paling besar.
Siswa yang tidak mampu dan minta keringanan. diperbolehkan Hal ini tentu harus berdasarkan surat keterangan desa.
Kepala sekolah di lembaga tersebut juga mengungkapkan sumbangan untuk beli alat musik, mobil operasional dan komputer.
Hal ini lantaran mobil operasional di sekolah tersebut sering mogok. Rincian sumbangan juga tertera di selebaran.
Komputer di sekolah tersebut diungkapkan oleh kepala sekolah sudah lama. Oleh sebab itu harus di update melalui kepala sekolah.
Pihak kepala sekolah juga menyebutkan bahwa alat musik sudah tidak bisa mendukung kebutuhan siswa.
Sementara pihak sekolah ingin semua kebutuhan siswa mendapatkan fasilitas layak.
Mobil sekolah biasanya dipakai untuk kegiatan OSIS dan mengantar siswa yang akan mengikuti lomba.
Bisa disimpulkan bahwa sumbangan tersebut untuk kebutuhan sekolah dan siswa.
Salah satu wali murid dari sekolah tersebut yang berinisial PR mempertanyakan urgensi kebutuhan mobil.
Terlebih mobil yang akan dibeli untuk kebutuhan siswa ditentukan harus Toyota Kijang keluaran tahun 2017, 2018 atau 2019.
Wali murid tersebut juga menanyakan bahwa di sekolah tersebut terdapat 200 lebih siswa. Apakah mungkin siswa akan pakai mobil tersebut.
Menurut PR banyak juga wali murid yang merasa keberatan atas penarikan sumbangan oleh pihak sekolah tersebut.
Namun wali murid tersebut memilih bungkam lantaran takut anaknya diperlakukan beda saat di sekolah.
PR sendiri mengaku bahwa dirinya memaklumi bahwa sumbangan untuk pembelian alat musik dan komputer baru.
Hal ini lantaran komputer dan alat musik bisa menunjang kebutuhan akademik dan non akademik siswa.