Anggota Komisi III DPR Fraksi PKB Jazilul Fawaid. (Suara.com/Bagaskara) |
SwaraWarta.co.id – Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, mengeluarkan peringatan kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan sebagai pejabat publik.
Peringatan ini muncul sebagai tanggapan terhadap pernyataan yang dibuat oleh Yaqut di depan masyarakat. Yaqut meminta agar masyarakat tidak memilih pemimpin hanya berdasarkan penampilan fisik dan kemampuan berbicara yang manis.
Jazilul Fawaid menekankan pentingnya Yaqut sebagai pejabat publik untuk berhati-hati dengan perkataannya. Karena Yaqut mendapatkan gaji dari negara, diharapkan dia dapat lebih selektif dalam menyampaikan pernyataan kepada publik.
“Hati-hati menjaga mulutnya. Karena sebagai pejabat publik, dia digaji oleh pajak negara untuk menciptakan suasana harmoni, bukan untuk mengeluarkan pernyataan yang tidak perlu,” kata Jazilul kepada wartawan pada Minggu (1/10).
Lebih lanjut, Jazilul mengkritik pernyataan Yaqut yang menurutnya mirip dengan pernyataan seorang buzzer. Dalam arti lain, pernyataan Yaqut dianggapnya sebagai tindakan provokasi yang tidak dibutuhkan.
“Ini untuk apa mengeluarkan pernyataan seperti itu? Ini menurut saya, buang-buang pernyataan, buang-buang kata-kata yang tidak perlu. Ini adalah jenis pernyataan yang biasa terdengar di jalanan, dari seorang buzzer, atau dari seorang provokator,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, merespons pernyataan Yaqut dengan santai. Menurutnya, pernyataan tersebut hanya merupakan omongan seorang buzzer.
“Itu adalah omongan seorang buzzer,” kata Cak Imin di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Minggu (1/10).
Pernyataan Yaqut telah memicu berbagai tanggapan dan perdebatan di kalangan masyarakat dan politisi.