Papua Nugini Menjadi Salah Satu dari 14 Negara yang Menolak Gencatan Senjata Israel-Palestina |
SwaraWarta.co.id – Papua Nugini menjadi salah satu negara yang menolak gencatan senjata antara Israel-Palestina.
Ini tentu saja sangat mengejutkan, mengingat negara tetangga Indonesia tersebut bisa dibilang jarang vokal dalam permasalahan internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Papua Nugini, bersama 13 negara lainnya dalam pemungutan suara yang dilakukan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB yang merupakan bagian dari pertemuan Sesi Khusus Darurat ke-10 pada Jumat (27/10).
Selain Papua Nugini, 13 negara yang menolak gencatan senjata di Gaza tersebut meliputi: Austria, Kroasia, Ceko, Hongaria, Israel dari zona negara-negara Eropa.
Fiji, Kepulauan Marshall, Federasi Mikronesia, Republik Nauru, Tonga, dan Papua Nugini dari zona Oseania.
Dari zona Amerika ada Amarika Serikat, Guatemala, serta Paraguay.
Sementara itu mayoritas negara-negara anggota PBB memilih untuk menyetujui upaya gencatan senjata di perang Israel-Palestina, yakni sebanyak 120 negara.
Indonesia menjadi salah satu negara dari 120 negara yang menyetujui upaya gencatan senjata di Jalur Gaza. Sementara itu, sebanyak 45 negara memutuskan untuk abstain.
Atas hasil tersebut, PBB merasa perlu melakukan upaya gencatan senjata untuk upaya kemanusiaan para korban perang yang sifatnya segera, tahan lama, juga berkelanjutan.
Bukan upaya gencatan senjata saja yang harus segera dilakukan, tetapi juga PBB juga menuntut agar tidak adanya hambatan untuk akses masuk bantuan ke Jalur Gaza yang terisolasi.
PBB juga sangat menuntut upaya agar semua pihak yang terlibat dalam konflik perang ini untuk mematuhi aturan sesuai ketentuan Hak Azasi Manusia Internasional.
Upaya PBB ini dilakukan untuk menghindari lebih banyak lagi korban yang berjatuhan dari kedua belah pihak yang sedang bertikai di Jalur Gaza.
Amerika Serikat dan Israel sebagai negara paling vokal yang menolak upaya gencatan senjata di kawasan Jalur Gaza.