Kebakaran Pabrik Triplek PT Prima Parquet Indonesia (Dok.Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Pabrik triplek PT Prima Parquet Indonesia di Desa Genengsari, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo kembali terbakar. Bahkan kobaran apinya jauh lebih besar daripada kebakaran sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada hari Selasa, (17/10) Pemadam Kebakaran masih berusaha untuk memadamkan api. Dimana kebakaran ini terjadi pada hari Senin Malam, (16/10).
Kepala Desa (Kades) Genengsari Supardi mengungkapkan bahwa kebakaran tersebut mulai terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.
“Iya, (PT Prima Parquet Indonesia) terbakar lagi. Tapi titik lokasinya beda, ini kalau tidak salah gudangnya,” ungkap Supardi pada hari Senin, (16/10).
Sejumlah pekerja juga sempat mengevaluasi alat berat yang berada di lokasi. Bahkan satu unit truk juga ikut terbakar api. Kobaran apinya yang besar membuat petugas Damkar sedikit kewalahan.
Lebih lanjut, Supardi mengungkapkan bahwa kebakaran tersebut sangat jauh dari permukiman warga. Sehingga kecil kemungkinan api akan merembet ke rumah warga.
“Dengan permukiman jauh, jadi masih aman,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Sukoharjo, Margono mengungkapkan bahwa pihaknya mengalami kendala dalam memadamkan api.
Kendala tersebut berupa sumber air yang jauh dari lokasi kejadian. Selain itu, tumpukan triplek yang banyak membuat pemadam kebakaran kesulitan untuk memadamkan api.
“Api susah dipadamkan) karena kayu bertumpuk terus untuk pengambilan air juga cukup jauh ya. Posisi ngambil (air) di Karanganyar,” ungkap Margono.
Menurut Margono, hingga pagi ini masih dilakukan upaya pemadaman api. Bahkan pihaknya telah mengeluarkan 10 untuk mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api di pabrik triplek tersebut.
Selama proses pemadaman api, pemadam kebakaran juga dibantu oleh beberapa wilayah mulai dari Karanganyar, Solo, Klaten dan juga Wonogiri.
“Kita dibantu dari Karanganyar, Solo, Klaten dan Wonogiri,” ungkapnya.
Sementara untuk penyebab kebakaran hingga saat ini masih diselidiki oleh pihaknya. Terlebih kebakaran pabrik ini bukanlah hal yang pertama kali terjadi. Sebab pabrik ini sudah 4 kali terbakar.
Meskipun sudah sering terbakar, namun kebakaran kali ini cukup besar dibandingkan kebakaran yang terjadi sebelum-sebelumnya.
“Kebakaran pabrik triplek sudah keempat kalinya. Yang ini (kebakarannya) paling besar,” terang Margono.
Di musim kemarau tahun ini, banyak pabrik yang dilahap oleh jago merah. Bahkan peristiwa kebakaran pabrik juga sempat terjadi di pabrik kabel dan juga sandal.
Meskipun kobaran api di pabrik triplek cukup besar, namun tidak ditemukan korban jiwa dalam peristiwa ini.