Mitos Atau Fakta: BPJS Kesehatan Tidak Terpakai Iurannya Bisa Dicairkan, Ini Penjelasannya

- Redaksi

Saturday, 7 October 2023 - 10:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peserta BPJS Kesehatan di Indonesia membayar iuran (Dok. Antara)

SwaraWarta.co.id – Setiap bulan, ribuan peserta BPJS Kesehatan di Indonesia membayar iuran sebagai bagian dari kewajibannya.

Namun, ada banyak yang bertanya-tanya, apakah uang yang telah mereka bayarkan selama ini dapat dicairkan jika mereka tidak pernah menggunakan layanan kesehatan dari BPJS Kesehatan? Berikut penjelasan mengenai hal tersebut.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diketahui bahwa BPJS Kesehatan merupakan program jaminan kesehatan yang berlandaskan prinsip gotong royong.

Artinya, iuran yang dibayarkan oleh peserta yang sehat dan tidak pernah sakit digunakan untuk membantu peserta lain yang membutuhkan perawatan medis.

Oleh karena itu, jawaban atas pertanyaan apakah iuran BPJS Kesehatan dapat dicairkan adalah tidak.

Iuran bulanan yang dibayarkan oleh peserta merupakan kontribusi yang sangat penting untuk menjaga keberlangsungan program ini.

Baca Juga :  Sisi Gelap Infp yang Jarang disadari Banyak Orang

Meskipun peserta mungkin tidak pernah mengalami masalah kesehatan, keikutsertaan mereka tetap berlaku dan berperan dalam mendukung peserta lain yang membutuhkan perawatan.

Jadi, meskipun uang iuran BPJS Kesehatan tidak bisa dicairkan secara pribadi, hal ini tidak seharusnya menjadi suatu kerugian.

Dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan, Anda memiliki jaminan bahwa biaya pengobatan akan ditanggung, bahkan jika biayanya tinggi.

Prinsip gotong royong dalam BPJS Kesehatan memastikan bahwa semua peserta saling mendukung satu sama lain dalam menghadapi tantangan kesehatan.

Perhitungan Iuran BPJS Kesehatan

Untuk memahami lebih lanjut, mari kita lihat perhitungan iuran BPJS Kesehatan. Peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) atau pekerja formal, termasuk ASN, TNI, POLRI, dan pekerja swasta, wajib membayar iuran sebesar 5% dari upah. Dari jumlah tersebut, 4% dibayarkan oleh pemberi kerja dan 1% oleh pekerja.

Baca Juga :  Manfaat ASI Eksklusif untuk Kesehatan Bayi dan Ibu Menyusui

Terdapat batas atas dan batas bawah dalam perhitungan iuran BPJS Kesehatan. Batas bawah adalah upah minimum kabupaten/kota, sedangkan batas atas adalah Rp 12.000.000. Artinya, jika penghasilan seorang pekerja di atas Rp 12.000.000, iuran yang dibayarkan tetap 5% dari Rp 12.000.000.

Sementara itu, kelompok peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) yang merupakan peserta sektor informal dapat memilih besaran iuran BPJS sesuai dengan kelas yang diinginkan:

– Kelas 1: Rp 150.000 per orang per bulan.

– Kelas 2: Rp 100.000 per orang per bulan.

– Kelas 3: Rp 35.000 per orang per bulan.

Perlu diingat bahwa pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 7.000 untuk iuran BPJS Kesehatan kelas 3, sehingga peserta hanya membayar Rp 35.000 per bulan.

Baca Juga :  Cara Cek BPJS Aktif atau Tidak

Bagi mereka yang tidak memiliki penghasilan atau sudah tidak berpenghasilan, menjadi peserta PBPU dengan pilihan kelas 1, 2, atau 3 adalah opsi yang tersedia.

Sedangkan untuk masyarakat miskin yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), mereka dapat menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan iuran BPJS Kesehatan yang dibayarkan oleh pemerintah.

Mengingat pentingnya peran BPJS Kesehatan dalam memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat, memahami mekanisme dan kontribusi iuran adalah langkah awal untuk mendukung keberlanjutan program ini.

Demikian penjelasan mengenai mitos seputar iuran BPJS Kesehatan dan peran pentingnya dalam sistem jaminan kesehatan di Indonesia.

Berita Terkait

Meski Ada Efisiensi, BPJS Kesehatan Tetap Berjalan Normal
Hayashi Dental: Klinik Gigi Profesional dengan Perawatan Berkualitas di Jepang
Kepergian Emilia Contessa dan Hubungan Diabetes dengan Penyakit Jantung yang Perlu Diwaspadai
Hati-Hati! Penggunaan Rutin Paracetamol pada Lansia Tingkatkan Risiko Komplikasi Serius
Usaha Vaksin KKPP Palembang dalam Edukasi Vaksin untuk Pencegahan Stunting pada Balita dan Batita
PAFI Musi Banyuasin: Meningkatkan Peran Farmasi dalam Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Musi Banyuasin
PAFI Magelang: Perhimpunan Ahli Farmasi yang Meningkatkan Standar Profesi Farmasi di Kota Magelang
PAFI Nusantara: Perhimpunan Ahli Farmasi Indonesia yang Memajukan Profesi Farmasi di Tanah Air

Berita Terkait

Friday, 21 February 2025 - 08:56 WIB

Meski Ada Efisiensi, BPJS Kesehatan Tetap Berjalan Normal

Thursday, 13 February 2025 - 09:47 WIB

Hayashi Dental: Klinik Gigi Profesional dengan Perawatan Berkualitas di Jepang

Tuesday, 28 January 2025 - 19:20 WIB

Kepergian Emilia Contessa dan Hubungan Diabetes dengan Penyakit Jantung yang Perlu Diwaspadai

Monday, 16 December 2024 - 22:25 WIB

Hati-Hati! Penggunaan Rutin Paracetamol pada Lansia Tingkatkan Risiko Komplikasi Serius

Friday, 29 November 2024 - 04:40 WIB

Usaha Vaksin KKPP Palembang dalam Edukasi Vaksin untuk Pencegahan Stunting pada Balita dan Batita

Berita Terbaru

Disdukcapil Kota Serang

Advertorial

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online

Saturday, 22 Feb 2025 - 16:38 WIB