Pasangan Capres-Cawapres Anies Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar (Dok.Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Cawapres pasangan Anies Baswedan yakni Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berjanji akan berantas judi online saat dirinya berhasil menang dalam Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini diungkapkan Cak Imin saat menghadiri peringatan Maulid Nabi dan Gebyar Sholawat Pondok Pesantren Al-Mizan Wanajaya.
Menurut Cak Imin keberadaan judi online merugikan banyak orang terutama rakyat kecil.
“Di tangan Anies-Muhaimin (AMIN) akan menghentikan judi online yang merugikan rakyat kecil,” ungkap Cak Imin
Cak Imin juga mengingatkan seluruh masyarakat terutama masyarakat Majalengka agar tidak terjerumus kedalam judi online.
Menurut Cak Imin adanya judi online justru membuat angka kemiskinan di Indonesia.
“Jangan coba-coba main judi online, itu merupakan jebakan kemiskinan. Judi online hanya mengeruk uang yang kita miliki,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Anies Baswedan beserta Cak Imin akan menghapus judi online secara keseluruhan saat menang dalam Pilpres 2024.
“Kalau Anies-Muhaimin menang, akan langsung diberantas total,” imbuhnya.
Tidak hanya itu saja, Cak Imin juga berjanji akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Menurut Cak Imin, Anies Baswedan dan dirinya akan memberikan biaya sekolah yang lebih murah. Peningkatan kualitas pendidikan ini akan dilakukan oleh Anies dan Cak Imin di semua wilayah Indonesia.
“Pendidikan harus maju di semua tempat di Indonesia. Mau sekolah maju, jangan jauh-jauh ke daerah Surabaya, Jogja, Jakarta atau Bandung. Nanti di Majalengka sendiri akan hadir sekolah-sekolah yang bermutu dan murah,” ungkap Cak Imin.
Cak Imin juga menegaskan bahwa Anies-Imin atau Amin menang biaya pendidikan murah dan bermutu.
“Anies-Muhaimin menang, biaya pendidikan murah dan bermutu,” lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa aliran dana judi online di Indonesia pada tahun 2023 diprediksi mencapai Rp160 triliun.
“Menurut data yang kami peroleh, perputaran (dana) dari judi online itu hampir Rp160 triliun, dan diprediksi mencapai Rp 350 triliun,” ungkap Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Menurut Budi Arie Setiadi, aliran dana judi online mengalami penurunan pada bulan Juli-Agustus.
“Jadi, sebelum saya jadi menteri, diestimasi tahun ini Rp160 triliun, tapi kelihatannya bulan Juli-Agustus ini akan drop,” imbuhnya.
Keberadaan judi online sendiri memang merugikan banyak orang. Sebab banyak masyarakat yang terjerumus kedalam judi online. Bahkan tak jarang banyak masyarakat yang rela meminjam uang dalam jumlah besar demi ikut judi online.