Kerusuhan Simpatisan PDIP vs. GPK di Muntilan, 6 Motor Terbakar (TRIBUN JOGJA/TAUFIQ SYARIFUDIN) |
SwaraWarta.co.id – Kerusuhan antara dua kelompok yang diketahui sebagai simpatisan PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) dan GPK (Gerakan Pemuda Kacong) meletus di Muntilan, Magelang, pada sore hari kemarin.
Insiden ini mengarah pada saling lempar batu dan bahkan pembakaran enam unit sepeda motor. Berikut adalah rangkuman fakta-fakta terkait kerusuhan tersebut:
1. Dipicu Pelemparan Batu
Kerusuhan di Muntilan, khususnya di Jalan Pemuda, Magelang, diduga dimulai dengan aksi pelemparan batu oleh salah satu kelompok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pelemparan ini mengenai kelompok lawan dan memicu pembalasan, menambah ketegangan antara kedua kelompok.
2. Kronologi Kejadian
Kombes Satake Bayu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, menjelaskan bahwa peristiwa ini berawal sekitar pukul 15.20 WIB ketika massa Laskar BSM PDIP hendak pulang ke Jogja setelah menghadiri kegiatan di Mungkid, Magelang.
Ketika mereka tiba di Batikan Pabelan, Kecamatan Mungkid, terjadi gesekan dengan laskar GPK Militan. Seorang anggota GPK diduga terluka akibat lemparan batu, dan nama korban adalah Eri yang merupakan warga Pabelan, Mungkid.
3. Bentrok Pecah dan Saling Lempar Batu
Ketegangan meningkat ketika massa GPK menghadang Laskar BSM PDIP di sekitar DPC PDIP Prumpung Muntilan.
Hal ini mengakibatkan bentrokan fisik dan saling lempar batu antara kedua kelompok.
4. Pembakaran Motor
Selain insiden lempar batu, kerusuhan ini juga mencapai tingkat pembakaran kendaraan bermotor. Paling tidak, enam sepeda motor menjadi sasaran pembakaran oleh massa yang terlibat dalam kerusuhan.
5. Viral di Media Sosial
Kombes Satake Bayu mengkonfirmasi bahwa sejumlah video terkait kerusuhan ini telah beredar di media sosial, termasuk di akun @magelangku.id.
Video tersebut menampilkan adegan bentrokan antara kedua kelompok dengan insiden lempar batu dan pembakaran sepeda motor.
6. Permintaan Maaf dari Bupati Magelang
Bupati Magelang, Zaenal Arifin, merasa prihatin atas kerusuhan ini dan menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat yang terganggu oleh insiden tersebut.
Bupati menyatakan komitmennya untuk melakukan mediasi guna menyelesaikan masalah ini dan mencegah terulangnya insiden serupa di wilayah Kabupaten Magelang yang selama ini dikenal sebagai daerah yang damai dan harmonis.
7. Upaya Pertemuan Kedua Kelompok
Bupati Magelang berjanji untuk menyelesaikan konflik ini dengan cara yang komprehensif.
Dia akan memfasilitasi pertemuan antara kedua kelompok yang terlibat dalam konflik dengan harapan menemukan solusi yang dapat mengakhiri ketegangan dan kekerasan.
Kerusuhan di Muntilan telah mengguncang keadaan damai yang selama ini dikenal di wilayah tersebut.
Bupati Magelang bersama aparat keamanan berkomitmen untuk memulihkan perdamaian dan mencari solusi agar semua pihak dapat hidup bersama tanpa kekerasan.