Insiden Pecahnya Jembatan Kaca di Banyumas Makan Korban |
SwaraWarta.co.id – Sebuah video yang merekam momen dramatis pengunjung jembatan kaca di The Geong, kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang terjatuh, telah menyebar di media sosial.
Dalam video yang diunggah di akun media sosial @lowslow.indonesia, kita dapat melihat beberapa pengunjung terhenti di tengah jembatan kaca yang sudah retak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terdapat seorang pengunjung yang tampak ketakutan saat menyadari ada satu orang yang sudah terjatuh akibat jembatan kaca itu pecah.
Namun, beberapa pengunjung lainnya segera berusaha membantu dalam operasi penyelamatan.
Akibat insiden tersebut, satu pengunjung dilaporkan meninggal dunia. Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu (25/10), sekitar pukul 10.00 WIB. Diketahui bahwa sebanyak 11 orang wisatawan asal Cilacap sedang berada di jembatan tersebut saat kejadian terjadi.
Mereka terbagi menjadi dua kelompok, yaitu tujuh orang dalam satu kelompok dan empat orang dalam kelompok lainnya.
Dari kelompok yang berjumlah empat orang, dua di antaranya jatuh, sementara yang lainnya tersangkut di tengah-tengah jembatan.
Sunarto, seorang penjaga toilet di tempat wisata tersebut, memberikan informasi terperinci, mengungkapkan bahwa para wisatawan tengah mengambil foto-foto ketika insiden tragis ini terjadi. Dua dari mereka yang jatuh tidak sadarkan diri, sementara dua lainnya berteriak meminta pertolongan.
Salah seorang korban yang meninggal dunia beridentitas sebagai F (49 tahun), sedangkan yang mengalami luka serius adalah seorang individu berinisial A (41 tahun).
Pasca-insiden, Satreskrim Polresta Banyumas telah berkoordinasi dengan Labforensik Polda Jawa Tengah untuk menguji kelaikan jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus.
Tidak hanya itu, pihak pengelola wisata saat ini tengah menjalani pemeriksaan oleh aparat kepolisian terkait insiden tragis ini yang menyebabkan wisatawan terjatuh dari jembatan kaca.
Kombes Edy Suranta Sitepu, Kapolresta Banyumas, mengatakan bahwa kondisi dan kelaikan jembatan akan ditinjau dan dinilai oleh tim ahli.
“Kajian akan mencakup apakah jembatan ini memenuhi standar keselamatan,” ujarnya pada Rabu, (25/10).
Jembatan ini telah beroperasi selama 11 bulan. Namun, hingga saat ini, belum ada uji kelaikan yang telah dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Kompol Agus Supriadi, Kasatreskrim Polresta Banyumas, mengungkapkan bahwa selain kurangnya uji kelaikan, informasi awal menunjukkan bahwa tidak ada sistem pengamanan yang memadai untuk mencegah kecelakaan semacam ini. Meski dugaan kelalaian ada, pihak berwenang masih menunggu hasil penyelidikan resmi.
Sementara itu, penyelidikan akan mencakup standar kaca yang digunakan dalam konstruksi jembatan tersebut, termasuk pertimbangan ukuran yang digunakan.
Dalam hal kondisi korban, terdapat satu pengunjung yang masih dirawat di rumah sakit sebagai akibat dari insiden tragis ini.
Karena insiden ini, seluruh jembatan kaca di daerah Banyumas akan diperiksa terkait kelaikannya. Namun, peninjauan pertama akan difokuskan pada jembatan di The Geong.
Insiden ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kelaikan dan keamanan struktur wisata seperti jembatan kaca, serta perlunya pengawasan dan perawatan yang cermat untuk menjaga keselamatan pengunjung.
Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk memahami penyebab pasti dari insiden ini dan mengambil tindakan yang sesuai.