Ilustrasi padi yang mendekati masa panen (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Seperti yang diketahui bersama, harga beras akhir-akhir ini terus melambung tinggi. Bahkan banyak pedagang dan penjual yang mengeluhkan kondisi ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mendengar hal ini, Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menyuplai beras ke berbagai penggiling padi di Indonesia.
Upaya ini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk menstabilkan harga beras di tingkat konsumen. Mengingat banyak konsumen yang mengeluhkan kenaikan harga beras.
“Nanti temen-temen penggiling padi kita drop beras Bulog untuk dijual komersil,” ungkap Arief dalam keterangannya yang dikutip pada hari Rabu, (11/10).
Jadi misalnya penggiling padi tidak punya gabah kering panen ya suruh beli saja nanti kita cari beras komersil untuk stabilisasi, dan ini juga supaya mempercepat distribusi,” ungkapnya.
Menurut Arief, stok beras komersil yang berada di gudang sebaiknya langsung diberikan kepada market dan pasar-pasar besar.
Jadi Pak Presiden sampaikan sebaiknya stoknya itu tidak di gudang Bulog tapi dilepas ke market secepatnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Arief mengungkapkan bahwa proses penyaluran beras komersil di pasar besar harus terus dilakukan. Tujuannya agar harga gabah petani dengan harga di tingkat konsumen dapat seimbang.
Selain itu, Arief juga mengaku bahwa akan ada tambahan importasi dan produksi dalam negeri.
“Yang pasti akan ada tambahan importasi dan produksi dalam negeri. Nanti kita lihat sama-sama karena baru sampai November,” imbuhnya.
Arief juga mengungkapkan bahwa persediaan beras sampai akhir tahun cukup aman. Bahkan saat ini, harga beras pasar Cipinang sudah mengalami penurunan.
Meskipun demikian, Arief mengungkapkan bahwa pemerintah akan mempersiapkan musim tanam 1 sebagai persiapan kebutuhan beras di bulan berikutnya.
“Untuk penurunan harga beras cipinang sudah digelontor mungkin saat ini sekitar 7.000 ton angkanya sudah turun 1.000 rupiah tetapi kita harus fokus pada persiapan produksi musim tanam 1 di bulan November dan Desember,” jelasnya.
Harga beras yang terus melambung tinggi, tentu dikeluhkan oleh banyak masyarakat. Terlebih banyak daerah yang kesulitan untuk mendapatkan beras dengan harga terjangkau.
Selain itu, banyak penjual yang mengoplos beras premium dengan beras biasa dan menjualnya dengan harga mahal. Sehingga hal ini tentu merugikan banyak orang terutama masyarakat.
Sebelumnya juga sempat beredar kabar, bahwa pembelian beras akan dibatasi setiap harinya. Aturan ini bertujuan agar penjual tidak mengoplos beras premium dengan beras biasa.