Cagar Alam Pantai Pangandaran |
SwaraWarta.co.id – Sebanyak 17 remaja dikabarkan hilang setelah melakukan kegiatan botram atau makan bersama bareng rekan-rekannya yang lain di Kawasan Pantai Wisata Pangandaran, Jawa Barat.
Para remaja yang hilang tersebut diduga tersesat di dalam hutan dan sulit untuk bisa keluar dari dalam hutan wisata atau cagar alam Pantai Pangandaran.
Kabar hilangnya sejumlah remaja di kawasan hutan cagar alam Pantai Pangandaran tersebut sontak membuat para petugas setempat berinisiatif untuk melakukan pencarian.
Diperkirakan sudah hampir 6 jam sejumlah remaja tersebut hilang atau tersesat di dalam hutan tersebut. Kejadian ini sendiri terjadi pada Sabtu (16/9).
Menurut informasi, jumlah remaja tersebut mencapai 17-an orang yang merupakan warga setempat yang sedang melakukan aktivitas makan bersama.
Petugas yang mengetahui kejadian tersebut langsung melakukan penyisiran kawasan hutan untuk mengevakuasi keberadaan mereka.
Petugas yang merupakan Taruna Siaga Bencana atau Tagana menyebutkan bahwa upaya evakuasi para remaja yang tesesat tersebut memakan waktu hingga 6 jam.
Para remaja yang tersesat tersebut diperkirakan hilang pada pukul 14.00 WIB, sementara para orang tua yang merasa kehilangan anak-anaknya baru melaporkan ke petugas 1,5 jam kemudian, yakni pada pukul 15.30 WIB.
Setelah menerima laporan dari para orang tua, petugas langsung bergerak cepat untuk bisa menemukan keberadaan mereka sebelum malam tiba, yang bisa jadi akan sangat menyulitkan.
Posisi para remaja yang diperkirakan tersesat tersebut posisinya saat hendak menuju ke Curug, dengan titik awal kawasan cagar alam.
Lokasinya yang ada di tengah hutan, membuat para remaja tersebut kesulitan menemukan tempat tersebut untuk kemudian lupa jalan pulang.
Setelah dilakukan evakuasi oleh para petugas, ke 17 remaja tersebut akhirnya ditemukan dengan posisi 4 kilometer dari pintu masuk kawasan.
Evakuasi tersebut memakan waktu hingga 6 jam. Saat ditemukan para remaja tersebut dalam keadaan fisik yang kelelahan.
Karena hal itulah, sebelum dievakuasi pulang, mereka terlebih dahulu diberi makanan dan minuman untuk memulihkan kondisinya terlebih dahulu.
Sebagai catatan, para remaja tersebut masuk ke kawasan hutan Pangandaran tersebut tanpa meminta izin dari BKSDA, ini tentu saja sangat disayangkan.
Harusnya izin itu mutlak diperlukan untuk antisipasi hal-hal seperti ini.
Atas kejadian ini pihak BKSDA menegaskan kepada siapa pun, baik warga lokal maupun wisatawan, diharuskan untuk lapor terlebih dahulu kepada petugas agar kejadian serupa tidak terulang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT