Prabowo saat menjawab pertanyaan Kaesang (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Sebuah momen menarik terjadi saat Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga merupakan bakal calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024, menjadi tamu dalam podcast yang dipandu oleh Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dikenal dengan nama podcast “GK HebatKaesang”. Dalam sesi tersebut, Prabowo mendapat pertanyaan yang tak terduga mengenai jabatan Menteri Pertahanan (Menhan).
Kaesang Pangarep dengan santai bertanya, “Bagaimana jika Prabowo terpilih sebagai Presiden, apakah Jokowi akan ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan?” Pertanyaan ini mengacu pada posisi Menhan yang saat itu dipegang oleh Prabowo dalam Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi.
Tertawa, Prabowo menjawab dengan nada candaan, “Kualat, masa mau tukar-tukeran jabatan.” Jawaban ini mencerminkan kejutan dan kekaguman Prabowo terhadap ide pertukaran jabatan yang diungkapkan oleh Kaesang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain merespons pertanyaan yang unik ini, Prabowo juga berbagi pengalaman pribadinya saat berinteraksi dengan sejumlah pemimpin negara asing. Ia mengungkapkan bahwa banyak pemimpin asing merasa bingung melihat kolaborasinya dengan pemerintahan Jokowi, terutama mengingat mereka adalah rival dalam Pilpres 2019.
Prabowo menegaskan bahwa hubungannya dengan Jokowi adalah tentang semangat persaingan yang sehat. Ia menekankan, “Kenapa kamu bisa jadi satu dengan rival kamu. Loh, ini saya bilang Indonesia. Kita bersaing tapi sama-sama cinta. Gak ada urusan siapa nomor satu, siapa nomor dua, siapa nomor empat.” Prabowo juga menegaskan bahwa tujuan bersatunya mereka adalah untuk melayani rakyat Indonesia.
Tidak hanya itu, Prabowo memberikan penghargaan terhadap pemerintah Republik Indonesia atas penanganan pandemi Covid-19. Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil dan paling cepat dalam mengatasi pandemi tersebut. Ia menyoroti pencapaian besar dalam program vaksinasi yang telah mencakup ratusan juta warga Indonesia, serta menjaga stabilitas ekonomi dengan tingkat inflasi yang rendah, sekitar 3 persen.
Menurut Prabowo, pencapaian ini menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia.