Bijak, begini tanggapan sejumlah tokoh terkait wacana pemerintah yang akan membatasi tik tok shop ( FB/ Jonru Ginting) |
SwaraWarta.co.id- Saat ini memang sangat marak penggunaan Tik Tok Shop hingga live untuk berjualan. Hal ini terlihat sangat menguntungkan, namun justru membuat sejumlah UMKM dan pedagang digadang-gadang turut merasakan imbasnya.
Sejumlah tempat berjualan secara langsung atau offline mengalami penurunan omzet akibat banyaknya pembeli yang memilih pembelian melalui aplikasi. Salah satu tempat yang sangat merasakan aplikasi penjualan online yaitu Tanah Abang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Belakangan, omzet tanah Abang mengalami penurunan yang sangat drastis. Bahkan sejumlah pedagang banyak yang mengalami gulung tikar akibat sedikitnya angka pembelian. Keresahan para pedagang di tanah Abang juga turut menjadi sorotan publik.
Pemerintah sendiri mengeluarkan wacana untuk melakukan pembatasan terhadap aplikasi Tik Tok Shop. Namun Ignatius Untung selaku pengamat ekonomi digital mengungkapkan bahwa dirinya menolak wacana tersebut.
Untung beranggapan bahwa dirinya tidak melihat alasan kuat sosial media harus dipisahkan dengan e-commerce. Tidak sampai disitu, Untung juga tidak melihat keterlibatan Tik Tok Shop dalam melakukan monopoli e-commerce di Tanah Air.
“Tidak melihat dasarnya harus dipisah. Kalau masalah data, sudah terjadi pertukaran data lintas platform. Terus kalau itu merugikan para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), tidak juga,” ungkapnya menjelaskan.
Tidak hanya itu saja, Untung juga menambahkan bahwa Tik Tok sendiri bekerja dengan mengarahkan pengguna pada produk tertentu berdasarkan perilaku online. Untung juga menyarankan agar UMKM lebih terbuka dalam melihat dampak yang ditimbulkannya.
Menurutnya jika pemerintah akan mengeluarkan suatu peraturan harus ada studi. Ketidaksetujuan juga turut disampaikan oleh menteri pariwisata dan ekonomi kreatif yaitu Sandiaga Uno. Sandiaga Uno melalui kemenparekraf juga meminta masukan dari warga.
Sandiaga Uno sendiri menyatakan bahwa keberadaan Tik Tok Shop tidak akan merugikan sejumlah pelaku UMKM. Dirinya juga menyebutkan bahwa jika pelarangan terhadap Tik Tok diterapkan, hal tersebut akan berdampak negatif pada 100 juta pengguna di Indonesia.
“Jika dilakukan pelarangan total, ini akan berdampak negatif kepada pengguna TikTok yang sudah mencapai lebih dari 100 juta,”
Tidak sampai disitu saja, Sandiaga juga menjelaskan bahwa pelarangan pemakaian Tik Tok Shop justru akan berdampak bagi pelaku UMKM. Hal ini lantaran banyak pelaku UMKM yang memanfaatkan Tik Tok Shop sebagai media promosi yang efektif, murah, dan sangat mudah