Hujan disertai petir (Canva/Gomure) |
SwaraWarta.co.id – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini ke beberapa wilayah di Indonesia untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari kedepan. Baik puting beliung, hujan lebat, dan cuaca ekstrem lainya.
Dikutip dari situs resmi BMKG pada hari Sabtu, 2 September 2023, cuaca ekstrem akan menyebabkan beberapa dampak mulai dari banjir, banjir bandang, longsor, pohon tumbang dan dampak lainnya.
Beberapa daerah yang perlu mewaspadai adanya cuaca ekstrem adalah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat
BMKG juga menghimbau beberapa daerah yang berpotensi hujan lebat, seperti Aceh, Papua, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku dan Papua Barat.
Selain itu, terdapat beberapa wilayah yang Berpotensi diterjang angin kencang seperti, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Barat. Oleh karena itu, masyarakat harus waspada terhadap cuaca ekstrem tersebut.
Sebelumya kepala BMKG mengatakan bahwa Indonesia masih memasuki musim kemarau dengan puncak pertengahan bulan Agustus sampai September 2023. Pada musim kemarau, potensi kebakaran hutan dan kebakaran lahan meningkat.
Untuk menghindari kebakaran hutan dan kebakaran lahan, BMKG menghimbau masyarakat agar selalu waspada. Terlebih bencana tersebut juga dapat merusak ekosistem di hutan dan kualitas udara.
Benarkah Musim Penghujan Terjadi di Bulan November?
Salah satu perwakilan BMKG, Dwikorita mengungkapkan bahwa musim kemarau akan berkurang saat memasuki bulan Oktober. Lebih lanjut, Dwikorita mengungkapkan bahwa BMKG memprediksi hujan akan mulai terjadi pada bulan November.
“Nanti setelah Oktober mulai berkurang, berkurang tapi masih kering. Nah diprediksi hujan ini November,” ungkapnya.
Untuk menghindari cuaca ekstrem saat musim penghujan, masyarakat harus senantiasa waspada. Usahakan untuk selalu memperhatikan keselamatan, sebab jalan akan berubah licin saat musim penghujan tiba.
Selain waspada di musim penghujan, masyarakat juga dihimbau untuk terus waspada terhadap musim kemarau. Mengingat sudah banyak daerah di Indonesia yang terindikasi karhutla seperti Kalimantan Barat dengan 37 titik, Nusa Tenggara Timur 15 titik, Kalimantan Timur sembilan titik dan Kalimantan Tengah delapan titik.
Masyarakat juga harus waspada terhadap kekeringan air. Mengingat sudah banyak wilayah di Indonesia yang kekeringan atau kehabisan stok air bersih. Sehingga kondisi ini harus selalu diwaspadai.