Siswi kelas 2 SD di Gresik mengalami kebutaan karena matanya dicolok tusuk bakso. (Dok. Mili.id) |
SwaraWarta.co.id – Kasus tragis yang menimpa seorang siswi kelas 2 SD Negeri (SDN) di Gresik, berusia 8 tahun dengan inisial SAH, yang kehilangan penglihatan mata kanannya setelah dicolok tusuk bakso oleh seorang siswa yang merupakan kakak kelasnya, masih menjadi fokus penyelidikan polisi. Saat ini, sejumlah saksi telah diperiksa, dan sejumlah bukti digital video recorder (DVR) dari CCTV sekolah telah diamankan.
AKP Aldhino Prima Wirdan, Kasat Reskrim Polres Gresik, mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah ada tujuh saksi yang diperiksa, termasuk pihak kepala sekolah, guru, keluarga, dan tetangga korban. Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan terhadap dokter dari rumah sakit yang merawat siswi SAH.
“Rencana tindak lanjut kami adalah melakukan pemeriksaan terhadap dokter mata yang merawat korban saat kejadian,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait rekaman CCTV sekolah dan pakaian korban, Aldhino menjelaskan bahwa bukti-bukti tersebut sudah diamankan dan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan oleh polisi.
“CCTV dengan 1 DVR dari 6 kamera sekolah sudah kami amankan. Hari ini, kami akan melakukan olah pemeriksaan di Lab Forensik,” katanya pada Senin (18/9).
Namun, Aldhino juga menjelaskan bahwa DVR CCTV tersebut dibawa ke lab forensik karena rekaman CCTV pada tanggal 7 Agustus 2023, saat kejadian berlangsung, sudah terhapus. Belum dapat dipastikan apakah penghapusan ini disengaja atau tidak.
“Kami belum bisa memastikan apakah ada niat jahat di balik penghapusan rekaman CCTV tersebut. Oleh karena itu, kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut di lab forensik,” tambahnya.
Polres Gresik telah membentuk tim khusus (timsus) untuk menyelidiki kasus ini.
Kejadian tragis ini bermula ketika SAH menolak memberikan uang jajannya saat diminta oleh seorang pelajar laki-laki pada 7 Agustus 2023. Mata SAH kemudian dicolok dengan tusuk bakso oleh kakak kelasnya sebagai akibat dari penolakan tersebut. Ayah korban, Samsul Arif (36), mengungkapkan bahwa mata anaknya tersebut ditusuk pada mata kanan. Meski begitu, korban mengaku tidak mengenal pelakunya.
“Pada baju seragam sekolah anak saya, ditemukan noda darah serta goresan merah di kantung mata,” ujar Samsul.
Menurut pengakuan korban, matanya ditusuk satu kali oleh kakak kelas yang tidak dikenalnya. Kejadian tersebut terjadi di lorong sekolah, dan tusukan dilakukan secara vertikal dari atas.
Kasus ini masih menjadi fokus penyelidikan polisi, sementara masyarakat menunggu hasil akhir penyelidikan untuk mengungkap misteri di balik kejadian tragis ini.