Polri akan gelar Operasi Mantap Brata untuk amankan pemilu 2024 (IG/ polsek-kakap) |
SwaraWarta.co.id – Pada tahun 2024, Indonesia akan kembali memilih presiden untuk 5 tahun mendatang. Untuk mengamankan pemilu 2024, Polri akan menggelar Operasi Mantap Brata.
Dimana operasi ini akan digelar selama 211 hari sesuai tahapan inti pemilu. Selain itu, kepala Divisi Humas Polri, Irjen Shandi Nugroho mengatakan bahwa operasi ini akan digelar serentak mulai dari tingkat polres hingga mabes polri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Operasi tersebut bertujuan untuk melakukan rangkaian pengamanan pada pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2023,” ungkap Shandi pada hari Rabu, 13/9/2023.
Shandi juga mengungkapkan bahwa ribuan personel kepolisian akan dikerahkan di berbagai wilayah di seluruh Indonesia dengan dalam rangka pengamanan Operasi Mantap Brata untuk pengamanan Pemilu 2024.
Para personel kepolisian nantinya akan bertanggung jawab dalam menjaga keamanan selama proses kampanye, pemungutan suara, penghitungan suara dan juga tahap pemilu lainnya.
“Dalam pelaksanaannya, Operasi Mantap Brata 2023-2024 Polri juga akan bekerjasama dengan Badan Pengawas Pemilu atau (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memastikan kelancaran dan keamanan Pemilu dan Pilkada serentak 2024,”ungkapnya.
Lebih lanjut, Shandi juga mengungkapkan bahwa Operasi Mantap Brata akan terbagi menjadi beberapa satgas. Selain itu, Operasi Mantab Brata juga akan melibatkan beberapa satuan kerja (Satker) Polri.
“Sebanyak sebelas satuan kerja Polri akan mendukung pelaksanaan Operasi Mantab Brata 2023-2024. Diantaranya Bareskrim Polri, Korbrimob Polri, Slog Polri, Divisi Humas Polri, Divisi TIK Polri, Divisi Propam Polri, Divisi Hubinter Polri, Srena Polri dan Inspektorat Pengawasan Umum Polri,” ungkapnya.
Selain itu, Shandi mengungkapkan bahwa Operasi ini dilakukan untuk mempersiapkan dan mengantisipasi segala potensi spektrum ancaman yang terjadi pada tahapan pemilu. Terlebih setiap tahapan sudah dianalisis memiliki spektrum ancaman gangguan Kamtibmas yang berbeda.
“Dalam Operasi Mantap Brata seluruh Polda jajaran mempersiapkan dan mengantisipasi segala potensi spektrum ancaman yang terjadi pada setiap tahapan pemilu. Setiap tahapan sudah dianalisis memiliki spektrum ancaman gangguan Kamtibmas yang berbeda. Untuk itu, pelibatan kekuatan Polri akan berbeda-beda, demikian pula sarana dan prasarana yang digunakan, jumlahnya juga berbeda,” ungkap Shandi.
Dari laporan sementara KPU terdapat beberapa potensi permasalahan pada setiap tahapannya.
“Ada potensi permasalahan pada tahapan kampanye, tahapan pencetakan dan pendistribusian perlengkapan pemungutan suara, tahapan penghitungan dan rekapitulasi suara,” imbuhnya.