Rio Wahyudi mengungkapkan proses transisi bayi tertukar di Bogor ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Baru-baru ini sosial Media telah dihebohkan oleh pemberitaan bayi Tertukar. Dimana kondisi ini, baru diketahui setelah salah satu ibu merasa bahwa ada yang tidak beres pada bayinya. Setelah dilakukan tes DNA, ternyata dugaannya benar bahwa bayi tersebut tertukar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kasus ini juga ditangani oleh pihak kepolisian. Pihak kepolisian mengatakan bahwa masa transisi bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat telah berjalan dengan baik. Lebih lanjut, pihak kepolisian mengatakan bahwa bayi tersebut akan diserahkan ke orang tua kandung masing-masing pada akhir bulan.
“Alhamdulillah masa transisi tentang kemarin bayi tertukar berjalan dengan baik. Kami harapkan semua bahwa mereka adalah bagian dari keluarga besar,” ungkap Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, pada hari Selasa (19/8).
Penyerahan bayi tertukar ini akan dilakukan pada 29 September. Penyerahan ini akan dilakukan di Polres Bogor. Bahkan pihak kepolisian siap memfasilitasi proses penyerahan kedua bayi tersebut.
“Insyaallah kalau menurut jadwal, tanggal 29 bulan ini akan dilaksanakan penyerahan satu sama lain. Saya kembalikan kepada mereka, namun kesepakatan kemarin adalah di polres. Tapi kami siap, kapanpun dimanapun, kami siap memfasilitasi,” ungkapnya.
Menurutnya tidak ada kendala selama proses transisi. Bahkan kedua keluarga sudah saling berkunjung satu sama lain ke rumah.
“Alhamdulillah tidak ada (kendala), sudah sering berkunjung satu rumah ke rumah yang lain, alhamdulilah lancar. Ada dari Kanit PPA bersama anggotanya sudah melaksanakan kegiatan pemantauan, mengawal itu dengan baik,” ungkapnya.
Setelah diketahui bahwa bayinya tertukar, kedua orang tua bayi sepakat untuk saling mengunjungi satu sama lain. Tidak mudah bagi Dian dan Siti Mauliah untuk mengembalikan bayinya yang tertukar. Meskipun bukan anak kandungnya, namun keduanya sudah menyayangi bayinya dengan penuh kasih sayang.
Dua bayi tersebut kini tengah berada di rumah orang tua kandungnya. Hal ini dilakukan untuk menjalani proses transisi, sebelum pada akhirnya bayi tersebut akan dikembalikan ke masing-masing orang tua kandung.
Dian dan juga Siti Mauliah sepakat untuk tidak bertemu terlebih dahulu, guna memperlancar proses transisi. Keduanya juga mengaku saling merindukan bayi yang telah dirawatnya sejak kecil. Bahkan Dian dan Siti sempat menangis, karena merindukan bayi yang telah dirawatnya.
Meskipun tinggal terpisah, keduanya sering menyempatkan waktu untuk video call guna melepaskan kerinduan terhadap bayi yang sempat tertukar.